Melihat 'Pohon Kambing' yang Terkenal di Maroko
Thursday, May 14, 2015
Add Comment
![]() |
Pohon 'kambing di Maroko. Foto |
Tetapi jika Anda sedang bepergian ke Maroko, tepatnya di barat daya, mungkin akan mengajukan pertanyaan yan benar-benar bodoh, namun dimaklumi. Pertanyaan tersebut adalah, apakah itu pohon kambing? Atau pohon 'berbuah kambing?'
Hal itu bisa dimaklumi, karena Anda akan melihat di mana-mana akan menemukan puluhan kambing yang sedang nongkrong malas di puncak-puncak pohon. Mereka sedang mengunyah dan melamun layaknya burung yang bertengger.
Kambing ini memang kambing pendaki, yang terampil dan dikenal hidup di wilayah berbatu dan terjal di pegunungan untuk mencari makanan. Begitu juga di Maroko, mereka memanjat pohon untuk alasan yang sama, yaitu makanan, di mana di wilayah ini kekeringan kerap terjadi.
![]() |
Kambing di atas pohon. |
Kambing asli daerah ini memiliki kaki yang terbelah. Setiap kukunya memiliki dua jari kaki yang dapat menyebar, memberikan keseimbangan dan kelenturan, sedangkan telapak kaki mereka yang lembut, membantu mereka untuk memegang erat kulit pohon.
Hewan-hewan juga memiliki dua jari kaki vestigial, yang lebih tinggi kaki mereka, yang disebut dewclaws. Biasanya ditemukan pada banyak spesies termasuk kucing dan anjing, tapi dewclaws kambing jauh lebih kencang dan membantu mereka melompat dari cabang ke cabang, atau menuruni tebing.
![]() |
Kambing memakan buah pohon Argan. |
Buah ini berjarak sekitar 2-4 cm antara satu dengan lainnya, memiliki kacang sangat sulit dikupas, dan di kelilingi oleh bagian berdaging yang disukai kambing. Di dalam kacang mengandung satu atau dua biji kaya minyak. Pohon ini berbuah hanya satu tahun sekali, dan matang pada bulan Juni-Juli di tahun berikutnya.
Sampai pohon ini berbuah, kambing tidak akan datang ke hutan Argan, dan mereka akan disingkirkan pemiliknya dari pohon ini, karena sering memakan buah sebelum matang, serta daun yang tumbuh.
Secara tradisional, kambing adalah bagian dari bisnis minyak. Orang-orang Berber lokal akan menggembalakan kambingnya untuk memakan buah ini, kacang yang sulit dicerna hanya akan melewati sistem pencernaan. Kemudian mengeluarkannya dalam kotoran yang akan dikumpulkan warga. Lalu biji-biji ini akan digiling atau ditekan untuk mengekstrak minyaknya, yang digunakan dalam salad dan kosmetik.
Selama dua dekade terakhir, harga minyak argan telah melonjak tajam, seiring dengan popularitas dan menjadi minyak yang paling mahal di dunia, sekitar $300 atau Rp3,9 juta perliter. Biasanya dijual di Eropa dan Amerika Utara, di mana minyak ini telah menjadi produk paling dicari.
Ironisnya, popularitas minyak argan telah mengancam kelangsungan hidup pohon ini. Uang yang diperoleh dari penjualan minyak, membuat penduduk setempat membeli lebih banyak kambing, dan membuat banyak kerusakan pada pohon.
Selai itu, pohon juga ditebang untuk kayu atau untuk digantikan tanaman lainnya. Antara tahun 1970-an dan 1980-an sekitar 600 hektar hutan argan hilang setiap tahunnya.
Loading...
0 Response to "Melihat 'Pohon Kambing' yang Terkenal di Maroko"
Post a Comment