Nasib Miris Pekerja Migran Bangun Stadion Piala Dunia 2022 di Qatar
Tuesday, February 2, 2016
2 Comments
![]() |
Stadion untuk perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar. Fgoog_1485241066oto |
Tetapi, pembangunan yang mereka lakukan tentu membutuhkan tenaga kerja kasar, seperti tukang bangunan. Meskipun membangun kompleks atau bangunan mewah, ternyata para pekerja ini masih jauh dari 'hidup mewah.'
Bahkan mereka seperti 'dipenjara.' Untuk masuk ke sebuah area pembanguan, pintu masuk akan dijaga ketat dan dibangun tembok beton, sebelum digiring ke lorong penuh dengan sepatu di luar pintu. Salah satunya adalah untuk pembangunan stadion untuk perhelatan Piala Dunia 2022.
Dianggap Miskin, Konsumen Lempar Uang Ke Wajah Pelayan
Bahkan untuk tidur saja, mereka harus berdesakan sebanyak delapan orang dalam satu ranjang--batas seharusnya empat--serta dengan pakaian minim, peralatan kurang untuk memasak makanan.
Di dalam ruangan di mana mereka tinggal pun, tidak ada meja atau kursi. Sehingga para buruh dipaksa untuk makan makanan di tempat tidur mereka.
Ini adalah realitas yang disembunyikan oleh pemerintahan Qatar, jelang persiapan Piala Dunia 2022.
Sementara jumlah penduduk Qatar hanya 250.000 jiwa, sedangkan jumlah pekerja migran hampir 1,8 juta yang biasanya diterbangkan dari India, Nepal, Pakistan, Bangladesh dan Filipina untuk bekerja di bangunan dan jasa industri.
Mereka pun dibayar sangatt minim, sekitar £120 atau sekitar Rp2 juta per bulan, untuk bekerja selama enam hari dalam seminggu. Satu pekerja mengatakan, jika ia dilarang pulang ke rumah setelah mendengar ayahnya meninggal. Dan bagi perempuan muda Filipina mengklaim, bos mereka kerap melakukan pelecehan.
![]() |
Buruh migran di Qatar. |
Bagaimana Agar Orang Menyukai Anda Dalam 4 Detik?
"Orang-orang ini diperlakukan seperti binatang dan upah dan kondisi yang mengerikan, dan menjebak mereka dalam mimpi buruk," ucap salah satu juru bicara pemerintah Inggris yang kami kutip dari Mirror.
Loading...
wew...koq mau dibayar 2 juta sebulan....ini namanya perbudakan donk...harus diusut PBB nih..ILO (international Labour Organization)...biar di boikot piala dunia....
ReplyDeleteIf we have a good education. Maybe it won't happen. It just about fortunately of life.
ReplyDelete