Atraksi Lumba-lumba Sirkus Indonesia Disorot Dunia

Atraksi lumba-lumba sirkus.

Lumba-lumba menjadi salah satu hewan yang cukup ramah dengan manusia, bahkan hewan ini dipercaya bisa membawa kesembuhan. Terutama bagi mereka yang memiliki keterbelakangan mental, bisa melakukan terapi dengan lumba-lumba.

Ikan yang satu ini memang tidak pernah dikonsumsi oleh manusia, terkecuali bagi masyarakat Jepang. Hewan mamalia ini juga mudah sekali dilatih, sehingga banyak yang menjadikan lumba-luma hewan sirkus.

Salah satunya atraksi sirkus lumba-lumba ini, bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia. Bahkan di daerah yang jauh dengan laut sekalipun. Namun kini, atraksi ini disorot media dunia. Apa yang mereka bincangkan?

Daily Mail menulis, jika atraksi sirkus lumba-lumba ini disebut mengerikan. Dalam salah satu rekaman menunjukkan, lumba-lumba dipaksa untuk melompat melalui lingkaran berapi di sebuah pameran hewan, dan mereka telah mencapnya sebagai perilaku 'barbar.'

Lumba-lumba di atraksi ini juga dipaksa berenang dengan punggungnya, sambil menggenggam bola basket dengan sirip di dada mereka.

Selain lumba-lumba, ada juga hewan lain termasuk beruang dan berang-berang dipaksa untuk melakukan trik seperti masuk ke dalam kandang kecil dan kolam renang.

Rekaman ini diambil di salah satu sirkus yang sering bepergian di Indonesia, dn diambil oleh kelompok bernama Ric O'Barry Dolphin Project.

Lincoln O'Barry, dari kelompok itu mengatakan: "Lumba-lumba sirkus cukup populer di Indonesia. Ini cukup barbar. Ini satu-satunya waktu di mana saya melihat lumba-lumba melompat melalui lingkaran api. Ini jelas sesuatu dari zaman dulu."

Ada bukti bahwa semua lumba-lumba ini ditangkap secara ilegal dari alam. Lumba-lumba juga harus dimasukkan ke dalam truk atau dimuat ke pesawat, agar memudhkan perjalanan ratusan mil antar kota.

The Dolphin Project mengklaim saat ini ada 72 lumba-lumba yang disimpan menjadi tawanan secara ilegal di Indonesia, di mana hewan sirkus ini sangat populer.

Berikut video atraksi lumba-lumba:

Share this post

Loading...